Huft..Langit Jakarta tak mampu menahan teriknya sinar mentari yang seakan ingin mempercepat habisnya massa..Mungkin mentari sudah lelah,sinarnya tak lagi dimanfaatkan dgn baik,,namun seringkali dihina dan dicaci oleh manusia.Tubuh itu terlihat kokoh,wajah itu terlihat cerah memancarkan ghiroh yang membangkitkan haroki.Bila bertemu yang teringat urusan dakwah ( di jidatnya ditempelin monitor digital :)).Salam semut diusahakan olehnya.Langkahnya panjang seakan waktu akan segera habis.Perbekalannya ke kampus sangat banyak,air minum,buku tebal,buku tentang pergerakan dakwah,buku khusus agenda,obat-obatan dari minyak angin,minyak telon,inhaler sampai obat maag.Dan yang pasti Alqur'an dan Hp.Jika salah satu barang itu tidak terbawa terasa berkurang berat tas itu.Heran..itulah ekspresi dari teman-temannya dengan tingkahnya,celotehannya, dan bawaannya.Tapi hari ini,terlihat ada yang beda darinya.Dia terlihat lebih senang tapi juga sedih dan sedikit raut kebingungan.Ketika pilihan datang secara tiba-tiba dari berbagai arah,ketika kesempatan datang dengan pilihan yang secara dzohir terlihat baik bahkan sangat baik. Apa yang mesti dilakukan??Hati itu terasa bingung padahal hari itu adalah hari yang spesial. Karena ibunda yang milad. Sedih sebenarnya karena usia bunda telah beranjak,semakin sedikit waktu untuk menjadi putri yang bisa terus bermanja. Tapi bukan sedih itu yang membuatnya beda. Ada suatu GUNDAH yang datang karena berbagai PILIHAN dan KESEMPATAN. Keduanya sangat mengejutkan. Huft..lewat katalah sedikit terobati rasa itu.
Dirinya masih dirundung gundah. Tak taulah,. tetap saja dirinya berusaha menghadirkan hatinya disetiap langkah geraknya. Tapi, Gundah itu datang lagi. Kini dirinya berusaha menata dan 'menjauhi' sesuatu yang dikira menjadi sumber gundahnya. Walau tak bisa 'menjauhi' nya secara total, setidaknya tak terlihat wajah sumber keGundahan. Hanya nama saja. Mudah-mudahan itu bisa menghapus gundahnya. ..
Jangan sampai gundah itu melemahkan langkahnya..Langkahnya adalah Langkahku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar